Catatan Pendakian Slamet (3428m dpl) Part 2--

Selasa, April 21, 2009 wongcilik

Jumat, 10 April 2009

Pukul 05.30 pagi kami semua sudah terbangun, setelah mandi ditengah dinginnya udara pagi, bu Haji sudah mempersiapkan sarapan nasi goreng dengan lauk seadanya untuk kami ber-empat. Rencananya kami akan mulai star pendakian pukul 08.00 dengan bantuan Tamsil, orang yang berpapasan dengan kami saat perjalanan ke Kaliwadas tadi malam, dan dia bersedia ketika ditawari jadi pemandu jalan (porter). Setelah semua berkumpul kamipun segera berangkat dengan terlebih dahulu pamitan dengan bu Haji.

Kaliwadas – Tuk Suci

Star pendakian dimulai dengan melalui kebun penduduk yang kebanyakan ditanami kentang dan kol sampai akhirnya tiba diperbatasan hutan dan kebun ambil kanan, karena disitu ada pertigaan. Sekitar kurang lebih 30 menit kita akan sampai di sebuah tempat yang dinamakan Tuk Suci yaitu mata air yang dibendung untuk kebutuhan pengairan desa dibawahnya. Disini kami mengisi perbekalan air karena setelah ini tidak ada lagi mata air. Eh sory masih ada...! kata Tamsil di Sumur Pengantin masih ada mata air tapi kita harus jalan kaki dulu dari pertigaan Taman Wlingi sekitar 30 menit.

Tuk Suci – Pondok Growong

Perjalanan dilanjutkan dengan melewati hutan pringgondani yaitu hutan bambu berukuran kecil, 30 menit waktu yang dibutuhkan untuk sampai di pos 1 Pondok Growong yaitu sebuah pohon besar yang tengah pohonnya berlubang cukup besar. Selepas mengambil gambar secukupnya kamipun melanjutkan perjalanan

Pondok Growong – Taman Wlingi

Jalur disini relatif datar dan lebar, tak lama berjalan kami melewati sebuah jembatan, Mas Tamsil menyebutnya Taman Wlingi. Di sini ati-ati ya, sebab kalau lurus kita ketemunya bukan puncak Slamet tetapi Sumur Penganten dimana disitu sering ada peziarah yang minta berkah.

Taman Wlingi – Pos II

Kita ambil kiri aja untuk bisa sampai ke Puncak Slamet,  jalurnya ya ampun..!, hampir tidak terlihat, yang terlihat hanyalah semak belukar dan pohon penyengat di kiri kanan jalur serta banyak pohon yang tumbang. Sangat disarankan kalau melewati jalur ini jangan coba-coba pakai celana pendek dan baju pendek, dijamin merah semua kulitnya karena gatal-gatal karena ulah pohon penyengat dan tumbuhan berduri. Sekitar Satu Setengah Jam perjalanan kita sampai di Pos II sebuah tanah datar yang tidak begitu luas. Tetapi cocoklah untuk rehat sejenak sebelum menghadapi pohon penyengat lagi dalam perjalanan menuju ke pos III

Pos II – Pos III

Jalur mulai menanjak, pemandangan disekitar kebanyakan pohon-pohon besar, di jalur ini juga kita bisa menemukan tumbuhan yang namanya ”Begonia” rasanya kecut dan bisa digunakan sebagai pengganti air bila kita kehabisan air karena batangnya mengandung banyak air. Kali ini jalur sudah mulai kelihatan tetapi tetap harus waspada karena banyak percabangan salah ambil jalur bisa-bisa kita malah sampainya di Baturaden. Kurang lebih dua jam akhirnya sampailah di pos III.

Pos III – Pos IV

Tanpa istirahat terlalu lama kitapun langsung melanjutkan perjalanan dengan melewati jalur yang terus menanjak dan di pertengahan antara pos 3-4 tim memutuskan untuk makan siang dahulu karena jam sudah menunjukkan pukul 13.30, menunya adalah nasi putih dan indomie goreng, nikmat rasanya. Kita sampai di pos IV atau Igir Manis setengah jam setelah makan siang.

Pos IV – Pos V

Perjalanan dilanjutkan dengan menaiki kawasan gunung malang jadi ya agak terjal. Tapi kami bisa melewatinya dan pukul 15.30 kita sampai di pos V, disini kita istirahat dulu sejenak karena setelah ini kita akan melewati punggungan gunung malang yang agak terjal.

Pos V – Plawangan

Setelah beberapa menit melewati jalur terjal akhirnya jalur mulai terbuka yang ditandai dengan tetumbuhan ilalang dan disini jalurnya sudah agak landai di Igir Tjowek ini juga kita akan pertigaan jalur dari arah Baturaden dan kita ambil kiri saja. Disini puncak slamet mulai terlihat tetapi untuk sampai plawangan kita masih harus melewati dua bukit gunung malang. Dan sekitar pukul 17.00 akhirnya kita sampai juga di pos Plawangan. Plawangan merupakan sebuah tanah yang cukup datar di daerah terbuka, sekaligus merupakan batas vegetasi. Disini kita bisa menikmati indahnya sunset gunung slamet. Setelah melepas lelah sejenak kita mulai mendirikan tenda. Dan menanak nasi untuk menu makan malam, kali ini lauknya telur.

Sabtu, 11 April 2009

Plawangan – Puncak

Pukul 03.30 kami semua terbangun, mempersiapkan perbekalan untuk ke summit. Untuk memperingan beban, tenda dan carier kami tinggal. Kami memulai perjalanan ke puncak pukul 03.45, ternyata Allah masih melindungi kita karena bulan Purnama penuh ikut menerangi perjalanan kita. Dan lintasan semakin parah karena kita harus melewati batuan cadas dan labil dimana kiri kanan sudah tidak ada tumbuhan sama sekali. Disini kita perlu ekstra waspada dan hati-hati, semakin keatas lintasan semakin terjal hingga mencapai sudut 600. Bau belerang mulai menyengat ketika kita sampai dipuncak bayangan, hanya butuh menyisiri gigir kawah dan melewati Tugu Surono (Tumpukan batu) akhirnya kita sampai di puncak tertinggi ke-2 di pulau Jawa pukul 05.40.

Puas rasanya akhirnya kita dan khususnya saya bisa mencapai puncak slamet lewat punggung barat dengan cuaca sangat bersahabat. Dari atas puncak dengan melihat ke sebelah timur kita bisa melihat sunrise yang anggun, gn. Sindoro, Sumbing, dan Merapi yang seakan menjadi tiang penyangga langit jawa tengah. Menoleh ke arah barat kita bisa melihat gn.Ceremei yang berdiri kokoh sendirian.

Setelah puas ber-narsis-narsis ria kita pun turun dan kembali ke Kaliwadas.

Klik disini untuk melihat album fotonya

Catatan Pendakian Slamet (3428m dpl) Part 1

Jumat, April 17, 2009 wongcilik

Meleset dari perencanaan yang semula akan diikuti oleh 6 orang, yang bergabung hanya 4 orang yaitu aku (Badru), Ucup, Rohmat, Yatno. Teman kami yang 2 tidak bisa ikut karena ada kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan. Sesuai dengan rencana, kami akan melakukan pendakian dari Kaliwadas.

Rabu, 08 April 2009

Dengan menggunakan Motor Honda Legenda kebanggaanku tepat pukul 19.00 wib tiba di Temanggung dari Pekalongan tepatnya di Masjid Agung Temanggung depan alon-alon menunggu jemputan Mas Rohmat selaku tuan rumah. Setelah menunggu sekitar satu jam, dia datang menghampiriku, ternyata dia baru saja pulang dari ngelesi privat anak didiknya, pikirku “pantesan lama”.

Pukul 20.15 saya diajak mas rohmat jemput si Ucup yang tidak kebagian bis di Secang. Setibanya disana ternyata si Ucup ga kelihatan batang hidungnya. Setelah dicari-cari ternyata dia masih makan bakso si sebrang jalan. Setibanya di rumah mas Rohmat, saya langsung istirahat memulihkan tenaga untuk besok pagi karena akan melakukan perjalanan jauh ke Bumiayu.

Kamis, 09 April 2009

Keesokan paginya saya sempat mangkel dengan si Yatno, waktu sudah menunjukkan pukul 07.00 tapi belum kelihatan juga, dia baru sampai pukul 07.25. Sempat terjadi diskusi dengan tuan rumah tentang rute yang nanti akan dilewat, mas rohmat pengen lewat Bambangan dengan pertimbangan cuaca dan pernah kesana, tetapi saya bersikeras pengen lewat Kaliwadas karena cari suasana pendakian baru. Setelah melewati perdebatan yang panjang dan lebar akhirnya kami sepakat lewat Kaliwadas.

Setelah mempersiapkan perbekalan dan packing akhirnya kami berangkat menuju Purwokerto pukul 09.30, begitu dapat bis “Maju Makmur”ya ampun penumpangnya berjubel-jubel kaya ada pembagian BLT, tapi dari pada nunggu lebih lama lagi akhirnya ikut bis itu aja, si Yatno sampe kaya kondektur gelantungan di pintu bis. Setelah menempuh 4 jam perjalanan dan bayar 25 ribu akhirnya sampe juga di Terminal Purwokerto, dan langsung ganti bis “Teguh” turun di pertigaan “Kali Gadung” dengan membayar 8 ribu. Dari Kali Gadung kami langsung ganti angkot L300 turun di “Pengasinan” kali ini bayarnya 10 ribu. Masalah mulai timbul di Pengasinan, apakah itu masalahnya? Yup betul di Pengasinan jika sore hari sudah tidak ada angkot. Angkot yang menuju sampai Dawuhan hanya ada sampai pukul 11.00 dengan pertimbangan financial yang kami punya akhirnya kami putuskan untuk jalan kaki dari pengasinan sampai Kaliwadas. Baru berjalan 10menit, eh…ada mobil lewat, kitapun ikut numpang sampe desa Batursari. Dari Batursari kami lanjutkan perjalanan dengan jalan kaki dan sampai di Kaliwadas pukul 20.00 wib, tepatnya di rumah ”Bu Haji”.


Gb.1 : Skema Perjalanan sampai Pengasinan


Alternatif transportasi :

  1. Jika sampe di terminal Bumiayu kurang dari jam 11.00, langsung aja naik angkot jurusan Dawuhan/Kaliwadas, taripnya 15 ribu
  2. Jika bawa rombongan banyak mending carter mobil aja yang banyak ngetem di terminal Bumiayu sampai Kaliwadas, taripnya nego sendiri yang jelas lebih murah.
  3. Jika angkot hanya bisa sampe Pengasinan, dan ada duit lebih ngojek aja dari Pengasinan ke Kaliwadas taripnya antara 20 ribu – 30 ribu per orang

Rencana Pendakian Slamet

Selasa, Maret 31, 2009 wongcilik

Rencananya saya dengan rekan-rekan sejumlah 6 orang akan melakukan pendakian atau kita menyebutnya ekspedisi ke gunung slamet pada tanggal 8 - 12 april 2009. kenapa kita menyebutnya demikian karena kita berencana melewati jalur kaliwadas yang berada di desa dawuhan kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes dimana diantara rekan-rekan belum ada satupun yang pernah melewati jalur itu.
Untuk itu sejumlah informasi saya cari mulai browsing di internet, kontak rekan-rekan yang pernah kesana, cari peta kompasnya, kompas bidiknya dan lain-lain yang dibutuhkan. Dari cerita-cerita yang saya dengar berbeda dengan jalur bambangan yang merupakan jalur gaib, jalur kaliwadas ini merupakan surga bagi flora dan fauna dimana jika kita beruntung kita bisa bertemu wild animal seperti macan jawa, elang jawa, kera-kera liar, lutung, ayam hutan, juga flora seperti kantung semar, pohon-pohon berumur ratusan tahun, dan tentunya edelwis.
Tujuan pendakian ini selain mengisi hari libur, reuni, juga untuk mendekatkan diri dengan sang Khalik. Untuk itu haram hukumnya bagi kita merusak alam yang telah di anugrahkan bagi kita. "Dengan Pendakian ke Slamet kita tingkatkan kesadaran kita dalam menjaga dan melestarikan hutan Indonesia" merupakan moto kami.
Anggota tim terdiri dari : Rachmat (Temanggung), Yatno (Klaten), Nugroho (Klaten), Ucup (Sukoharjo), Badru (Pekalongan), Ulum (Brebes).
Bagi rekan-rekan yang sempat membaca blog ini dan berminat bisa bergabung. Tempat berkumpul di Sekaran Gg.Jeruk, Gunung Pati Semarang CP : Yatno atau Badru (085642377628). atau bisa langsung kaliwadas.

Demikian pemberitahuan dari kami terima kasih.

PERKIRAAN DALAM AKUNTANSI

Senin, Maret 16, 2009 wongcilik

PERKIRAAN AKUNTANSI 

Perkiraan akuntansi adalah formulir untuk mencatat dan melakukan klasifikasi terhadap persamaan akuntansi menurut sifat-sifatnya sebagai aktiva, kewajiban, modal, beban, dan pendapatan.

 Berdasarkan bentuk terdiri dari:

o        Sisi sebelah kiri, disebut: Debet (aktiva+beban)

o        Sisi sebelah kanan, disebut: Kredit (kewajiban+modal+pendapatan)

 Terdapat aturan Debet dan Kredit maksudnya adalah setiap penambahan atau pengurangan yang terjadi dalam perkiraan dapat dinyatakan dalam debet atau kredit.

 Aktiva+Beban

Setiap ada penambahan pada aktiva (kas, piutang, persediaan, perlengkapan, peralatan,dst) dan beban maka dicatat dalam sisi debet, dan sebaliknya jika ada pengurangan pada aktiva dan beban maka dicatat pada sisi kredit.

Aktiva/harta adalah benda baik yang memiliki wujud maupun yang semu yang dimiliki oleh perusahaan. Klaim atas harta yang tidak berwujud disebut ekuitas / equities yang dapat mendatangkan manfaat di masa depan.

Jenis aktiva terdiri dari:

1. Harta Lancar / Aktiva Lancar / Current Assets
Harta lancar adalah harta yang berbentuk uang tunai maupun aktiva lainnya yang dapat ditukarkan dengan uang tunai dalam jangka waktu kurang dari satu tahun.
Contoh : kas,piutang dagang, persediaan barang dagang,biaya atau beban dibayar di muka, surat berharga, emas batangan, pendapatan yang akan diterima, dan lain sebagainya.

4. Harta Tetap / Aktiva Tetap / Fixed Assets
Harta tetap adalah harta yang menunjang kegiatan operasional perusahaan yang sifatnya permanen kepemilikannya.
Contoh : Gedung, mobil, mesin, peralatan dan lain-lain. 

Kewajiban+modal+pendapatan

Setiap ada penambahan pada kewajiban(hutang baik jangka pendek maupun pajang), modal dan pendapatan maka dicatat dalam sisi kredit, dan sebaliknya jika ada pengurangan pada kewajiban, modal, dan pendapatan maka dicatat pada sisi debet.

 

Kewajiban / Hutang / Pasiva / Liabilities

Hutang adalah kewajiban perusahaan pada pihak ketiga untuk melakukan sesuatu yang pada umumnya adalah pembayaran uang, penyerahan barang maupun jasa pada waktu-waktu tertentu.

1. Hutang Lancar / Kewajiban Lancar / Current Liabilities
Hutang lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam tempo kurang dari satu tahun.
Contoh : hutang dagang, beban yang harus dibayar, hutang dagang, hutang pajak, pendapatan diterima di muka, dan lain sebagainya.

2. Hutang Jangka Panjang / Long-Term Liabilities
Hutang jangka panjang adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari setahun.
Contoh : Hutang hipotek, hutang obligasi yang jatuh tempo lebih dari setahun, hutang pinjaman jangka panjang, dan lain sebagainya.

 

Modal / Capital

Modal adalah hak milik atas kekayaan dan harta perusahaan yang berbentuk hutang tak terbatas suatu perusahaan kepada pemilik modal hingga jangka waktu yang tidak terbatas. Rumus modal adalah harta atau aset dikurangi dengan kewajiban atau hutang.
Contoh Modal : modal disetor, prive, modal komanditer, laba ditahan, agio saham, saham preferen & biasa, simpanan-simpanan, sisa hasil usaha atau shu, dan lain sebagainya.

 Jumlah penambahan yang dicatat dalam suatu perkiraan biasanya sama atau lebih besar dari jumlah pengurangannya, sehingga saldo normal semua perkiraan adalah positif 

 Perkiraan akuntansi biasanya terdiri dari:

o        Perkiraan Riil 

§         Perkiraan riil adalah perkiraan yang ada dalam Neraca, terdiri dari Aktiva, Utang, dan Modal

o         Perkiraan Nominal 

§         Perkiraan Nominal atau perkiraan sementara adalah perkiraan yang ada dalam Rugi Laba terdiri dari: Pendapatan dan Beban.

Persamaan Akuntansi

Rabu, Maret 04, 2009 wongcilik

Secara umum semua pekerjaan akuntansi  berkisar pada pengetahuan dasar akuntansi yaitu “Persamaan Akuntansi”

ASSETS = EQUITIES

Assets   =    Semua harta (kekayaan ) yang dimiliki oleh suatu perusahaan seperti uang tunai, Gedung, tanah dll.

Equities =   klaim atas kepemilikan kekayaan  tersebut

Sumber kekayaan suatu perusahaan dapat berasal dari pemilik perusahaan (modal) dan pinjaman  dari pihak tertentu (hutang)

Sehingga persamaan akuntansi  menjadi :

ASSETS = HUTANG + MODAL (ASSETS = LIABILITIES + CAPITAL)

Setiap transaksi yang dicatat ke dalam persamaan akuntansi tidak akan mempengaruhi keseimbangan  ruas kiri dan ruas kanan.

2. Pengaruh Transaksi Keuangan terhadap Persamaan Akuntansi

Persamaan akuntansi merupakan konsep dasar pencatatan akuntansi sistem berpasangan (double entry). Setiap transaksi sesuai dengan prinsip berpasangan dicatat dalam dua jalur akun yang terkait sehingga hasil persamaan akuntansi selalu menunjukkan keseimbangan harta = utang + modal.

Pengaruh transaksi terhadap persamaan akuntansi dapat terjadi antara harta dan harta, harta dan utang dan harta dan modal. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh transaksi berikut:

Transaksi I 
Tuan
 Patih mendirikan perusahaan dengan nama “Cokrah” dan menyetor uang tunai Rp. 10.000.000,00 sebagai modal awalnya.

Caranya: 

1. Tentukan akun apa yang timbul dari transaksi tersebut. 
2. Dan apa pengaruhnya terhadap harta, utang atau modal.
 
3. Hasil analisis tersebut Anda tulis dalam persamaan akuntansi.

Analisis transaksi 1

·          Akun yang muncul adalah kas bertambah akibat adanya uang tunai yang disetorkan ke dalam perusahaan oleh pemilik.

·          Pada sisi lain akun modal bertambah, karena uang yang disetorkan tersebut sebagai modal awal usaha.

Jadi pengaruh transaksi tersebut adalah:


Pada satu sisi harta bertambah berupa kas Rp. 10.000.000,00 dan diimbangi denganakun modal Rp. 10.000.000,00. Sehingga pengaruh transaksi terhadap persamaan akuntansi adalah terjadinya perubahan antara harta dan modal.

Transaksi II
Membayar gaji karyawan untuk bulan ini Rp. 600.000,00

  • Analisis transaksi: Kas berkurang Rp. 600.000,00 yang digunakan untuk pembayar gaji karyawan. Dan modal berkurang Rp. 600.000,00 karena beban/biaya sifat mengurangi modal.
  • Pengaruh transaksi terhadap persamaan akuntansi: Harta berkurang berupa kas, dan modal berkurang masing-masing Rp. 600.000,00.

Pencatatan analisis transaksi 2 di atas pada persamaan akuntansi sebagai berikut:


Transaksi III 
Untuk menambah kas perusahaan Tuan Patih meminjam uang pada Bank Mandiri Rp. 2.000.000,-

Analisis transaksi III di atas adalah:

  • Kas bertambah Rp. 2.000.000,00 diimbangi dengan timbulnya utang Bank sebesar Rp. 2.000.000,00.
  • Pengaruh transaksi terhadap persamaan akuntansi adalah harta berupa kas bertambah Rp. 2.000.000,00 dan utang bertambah yang dicatat ke dalam akun utang Bank Rp. 2.000.000,00.

Penulisan analisis transaksi dalam persamaan akuntansi dapat Anda lihat sebagai berikut:

Mengapa transaksi 3 tidak berpengaruh terhadap modal (modal bertambah)? Alasannya adalah bila penambahan harta bersumber dari pemilik barulah modal yang bertambah, tetapi transaksi 3 di atas sumber penambahan harta berasal dari pihak lain, maka yang bertambah adalah utang yang dalam hal ini dicatat ke dalam utang Bank.

Transaksi 4 
Membeli peralatan seharga Rp. 450.000,00 dibayar per kas Rp. 150.000,00 sisanya dibayar 2 minggu yang akan datang.

Analisis transaksi: 
Peralatan bertambah Rp. 450.000,00 dan kas berkurang Rp. 150.000,00 kemudian utang bertambah Rp. 300.000,00.

Pengaruh transaksi terhadap persamaan akuntansi, yaitu:
Harta bertambah berupa peralatan Rp. 450.000,00 dan harta berkurang berupa kas Rp. 150.000,00 diimbangi dengan bertambahnya utang Rp. 300.000,00.

Pencatatan dalam persamaan akuntansi adalah sebagai berikut:

Untuk menguji kebenaran analisis transaksi dapat Anda ketahui cara menjumlahkan harta, dan menjumlahkan utang dengan modal.

Dipetik dari "www.dikmenum.go.id" dengan perubahan